Cinangka, Serang (ANTARA) - Gunung Anak Krakatau (GAK), di Selat Sunda, mengeluarkan hembusan 38 kali, dan masyarakat masih dilarang untuk mendekat pada radius dua kilometer.
Kepala Pos Pemantau GAK Anton Tripambudi di Cinangka, Serang, Jumat, menjelaskan hembusan itu terjadi selama 24 jam pada Kamis (24/11), berdasarkan catatan Seismograf.
"Dengan kondisi GAK saat ini, yang terus mengeluarkan hembusan serta terjadi gempa, maka Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih melarang nelayan maupun turis mendekat ke lokasi kegempaan sampai radius dua kilometer," katanya.
Mengenai tingkat kegempaan, menurut dia, sampai sakarang masih fluktuatif, dala dalam beberapa hari terakhir ini terus mengalami penurunan.
"Kalau pada awal ditetapkan statusnya level III atau siaga pada 30 September 2011, tingkat kegempaan 1.000-7.000 kali per hari, maka dalam tiga hari terkahir ini di bawah 1.000 kali," katanya.
Terkait dengan status GAK saat ini, menurut dia, tidak perlu dikhawatirkan, dan warga yang tinggal di pesisir Anyer dan Cinangka diharapkan tetap melakukan aktivitas seperti biasa.
"Selama tidak mendekat pada radius dua kilometer, masih aman, jadi masyarakat jangan terlalu khawatir dan tetap beraktivitas," kata Anton.
sumber :http://id.berita.yahoo.com/gunung-anak-krakatau-keluarkan-hembusan-38-kali-095018711.html;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar