Penyebab
Ichthyosis vulgaris dicirikan sebagai kronis, penumpukan berlebihan dari protein pada lapisan atas kulit (keratin). Penumpukan tersebut adalah hasil dari proses alami kulit yang terjadi secara diperlambat atau terhambat. Ichthyosis vulgaris paling sering disebabkan oleh mutasi genetik, dan diwariskan dalam pola autosomal dominan. Hal tersebut berarti seorang anak harus mewarisi hanya satu salinan gen yang terpengaruh untuk mengembangkan penyakit tersebut.
Anak-anak yang mewarisi gen penyakit tersebut biasanya memiliki kulit yang normal saat lahir. Tetapi kemudian berkembang menjadi kasar selama beberapa tahun pertama kehidupan. Ichthyosis vulgaris mungkin hilang ketika beranjak dewasa, namun masih dapat muncul kembali. Ichthyosis tidak disebabkan oleh kelainan genetik, disebut sebagai acquired ichthyosis, namun jenis ini sangat jarang. Jenis ini biasanya mulai muncul saat usia dewasa. Kondisi tersebut biasanya berhubungan dengan penyakit lain, seperti kanker, penyakit tiroid, atau gagal ginjal kronis.
Gejala
Keparahan gejala dapat bervariasi secara luas di antara anggota keluarga yang memiliki kondisi tersebut. Gejala dapat meliputi:
1. Kulit kering, bersisik
2. Sisik kecil, dalam bentuk poligon
3. Sisik berwarna putih, abu-abu kotor, atau coklat. Orang-orang dengan kulit lebih gelap cenderung memiliki sisik berwarna gelap.
4. Kulit kering pada kulit kepala
5. Pecah-pecah di telapak tangan dan telapak kaki yang menimbulkan rasa sakit pada kasus yang parah
Sisik biasanya muncul di siku dan kaki yang lebih rendah dan mungkin sangat tebal dan gelap di atas tulang kering. Kebanyakan kasus ichthyosis vulgaris ringan, tetapi beberapa dapat sangat parah. Gejala biasanya memburuk atau lebih parah saat cuaca dingin. Lingkungan yang kering juga cenderung dapat meningkatkan gejalanya.
Pengobatan
Tidak ada obat khusus untuk ichthyosis, sehingga tujuan pengobatan adalah untuk mengelola kondisi tersebut. Obat yang dapat digunakan pada kondisi tersebut, antara lain:
1. Alpha hydroxy acids, seperti lactic acid and glycolic acid.
Pengobatan dapat meliputi resep krim dan salep yang mengandung asam yang membantu mengontrol kelembaban.
2. Retinoid
Dokter mungkin akan meresepkan vitamin A untuk kasus yang parah. Retinoid dapat mengurangi produksi sel-sel kulit. Efek samping dari obat ini mungkin termasuk radang mata dan bibir, taji tulang, rambut rontok, serta cacat lahir jika dikonsumsi selama kehamilan.
sumber :http://www.detikhealth.com/read/2011/12/01/071617/1779712/770/ichthyosis-vulgaris-kelainan-bawaan-berupa-sisik-pada-kulit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar