Kamis, 01 Desember 2011

Hari Gini Masih Ada Rumah Sakit Menolak Pasien HIV?

http://www.intellasia.net/news/uploads/6/indo.hiv-aids-jakarta09afp420.jpg
Diskriminasi terhadap pengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV) tak hanya terjadi di masyarakat, tetapi juga di rumah sakit. Beberapa rumah sakit di Jakarta masih menolak pasien HIV, padahal sejarah mencatat belum pernah sekalipun ada petugas kesehatan tertular HIV dari pasiennya.

"Di Jakarta masih ada rumah sakit yang diskriminatif seperti itu, tapi tentunya sudah tidak sebanyak 10-15 tahun lalu," kata Prof Dr Zubairi Djoerban, SpPD-KHOM, pakar HIV dari RS Kramat 128 dalam jumpa pers Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) di Restoran Munik Matraman, Kamis (1/12/2011).

Selain tidak mau menerima pasien HIV, bentuk perilaku diskriminatif lainnya di rumah sakit adalah menolak operasi atau memberikan tindakan medis dan merujuknya ke rumah sakit lain. Biasanya dokter atau tenaga medis yang melakukannya takut tertular bila terjadi kecelakaan misalnya tergores atau tertusuk jarum.

Padahal menurut Prof Zubairi, sepanjang sejarah belum pernah ada kasus petugas medis di Indonesia yang tertulart HIV dari pasiennya. Petugas tertusuk jarum bekas pasien HIV sudah terjadi ratusan kali, namun belum pernah ada satupun yang kemudian positif tertular.

"Di Indonesia belum pernah, tapi kalau di Amerika memang beberapa kali terjadi. Dari sekitar 1,5 juta kasus ada beberapa puluh yang kemudian memang tertular. Artinya risikonya sangat kecil, hanya sekitar 0,2 persen," kata Prof Zubairi.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwSRGAC-utKZ7rg_J85CBWV-IjM0O1bvx335PnNitewnLOffLNXybzmyWGWfgd26JnXd4SD09JlQVrVuUeGrkukcW1ovG7QZ25BjOf22AK7DSVUrSCMBBmPQxwG6TKS8ovSUIz0vHzlW8/s400/AIDS_logo.jpg

Mengenai penandaan pasien HIV di rumah sakit dengan kode-kode tertentu misalnya 'B20', Prof Zubairi mengaku tidak tahu. Mungkin ada beberapa dokter yang melakukannya, namun menurutnya hal itu sah-sah saja asal hanya sekedar memberikan kode tanpa mengurangi hak-hak pasien untuk mendapat pelayanan yang sama.

Penggunaan jarum suntik secara bergantian merupakan jalur penularan HIV yang paling sering pada pengguna narkoba suntik atau injected drug user (IDU). Jalur penularan HIV lainnya yang juga sering terjadi adalah melalui hubungan seks yang tidak aman, serta melalui plasenta dan air susu ibu dari ibu ke anaknya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlfcXTJ_vO4hwUfaXs4PiB1AV9lH1Kh6QohN-GasJ6-qHJAoi6A230d3IPqNQzsnhpbSeD56sRngtWQ77I45bDqn4z-VpzQ__gZ4orYdU8saHcQW8CGzRCWGd5xowm4u5-H57JfO-tqws/s1600/aids_photo_web.jpg




sumber :http://www.detikhealth.com/read/2011/12/01/173724/1780458/763/hari-gini-masih-ada-rumah-sakit-menolak-pasien-hiv?l1101755

Tidak ada komentar:

Posting Komentar