Sabtu, 26 November 2011

Ingin Langsing dengan Operasi Lambung Malah Jadi Kurang Gizi

 http://img.thesun.co.uk/multimedia/archive/01413/gastric-op-380_1413013a.jpg
Cerita sukses tentang bypass lambung membuat operasi ini menjadi laris manis untuk menurunkan berat badan. Sayangnya, seorang wanita gemuk yang ingin langsing justru menjadi kekurangan gizi dan sangat kurus setelah operasi tersebut.

Operasi bypass lambung (pengecilan lambung) memang menjadi acara ajaib untuk menurunkan berat badan. Berat badan yang bisa turun dengan cepat membuat operasi ini banyak dipilih orang yang memiliki kelebihan berat badan.

Sayangnya, tidak semua orang diperbolehkan untuk melakukan operasi ini, karena bypass lambung merupakan operasi besar dan memiliki risiko tertentu, bahkan hingga mengancam nyawa.

Jodie Swinburne (31 tahun) yang berasal dari Twickenham, Middlesex, adalah salah satu orang yang merasakan efek samping operasi bypass lambung.

Jodie berharap operasi bypass lambung bisa membuat berat badannya yang 114,3 kg menjadi lebih ramping. Benar saja, operasi tersebut berhasil membuat berat badan Jodie menjadi turun.

Namun efek samping dan operasi yang dilakukan berkali-kali membuat berat badannya menjadi sangat kurus dan anjlok menjadi 46,7 kg. Ia menderita kekurangan gizi dan harus diberi makan melalui tabung.

"Ketika saya melihat ke cermin, saya tidak mengenali wajah yang membalas tatapan saya. Tulang saya menonjol keluar, kulit pucat dan mata cekung. Saya tidak melihat sesuatu seperti kebahagian dan keceriaan wanita yang dulu saya lihat di cermin," ungkap Jodie Swinburne, seperti dilansir Thesun, Sabtu (26/11/2011).

Jodie memiliki seorang putri berusia 11 tahun. Ia mengatakan berat badannya terus naik setelah melahirkan. Bagaimana tidak, ia mengaku baru bisa kenyang setelah makan porsi besar junk food dan tidak pernah makan buah dan sayuran.
http://img.thesun.co.uk/multimedia/archive/01413/gastric-op-280_1413014a.jpg
"Ketika saya gemuk, saya benci melihat cermin. Kepercayaan diri saya sangat rendah sehingga saya nyaris tak bisa melihat diri saya sendiri di cermin dan saya tidak bisa menggunakan baju apapun yang saya suka. Saya merasa terjebak di suatu lubang dan ingin melakukan sesuatu yang drastis untuk menurunkan berat badan," jelas Jodie.

Pada bulan Juni tahun lalu, BMI Jodie adalah 41 dan dokter memperbolehkannya untuk operasi bypass lambung.

"Ini tampak seperti solusi yang sempurna. Dokter tidak menjelaskan ada bahaya tetapi saat itu saya akan bersedia mengambil risikonya," jelasnya.

Setelah operasi, Jodie diberitahu bahwa ia hanya bisa minum air selama beberapa hari, kemudian dilanjutkan ke minuman protein. Setelah 8 minggu, dia diperbolehkan untuk mulai makan makanan lagi.

Tapi Jodie menderita sakit yang cukup parah dan menemukan dia tidak bisa makan. Ketika ia mencoba, ia akan muntah. Dokter mengatakan ini adalah efek samping yang akan terasa tetapi kesehatan Jodie semakin memburuk dengan cepat.

"Saya terlalu lemah untuk bergerak. Para dokter memutuskan untuk melakukan sebuah operasi untuk membuka dinding lambung karena mereka takut hal itu terlalu kecil, tapi operasi itu tidak berhasil," tutur ibu satu putri itu.

Kondisi Jodie terus memburuk dan pada Januari tahun ini dia mendapat resep 50 vitamin dan tablet gizi dalam sehari untuk membuatnya tetap hidup.

Ia juga sempat dilarikan ke rumah sakit dan dokter mengatakan ia menderita penyakit beri-beri, yaitu penyakit kurang gizi yang melanda tahanan perang selama Perang Dunia Kedua.

"Saya tidak percaya saya menderita penyakit yang diderita orang 60 tahun lalu," jelasnya.

Pada bulan Mei, Jodie yang masih belum berhasil untuk menelan makanan sejak operasi, dirawat di sebuah klinik gangguan makan di London, di mana ia harus makan melalui tabung. Dia didiagnosis dengan gangguan makan yang tidak ditentukan, yang disebabkan oleh bypass lambung.

Pada bulan Agustus, ia pingsan saat berjalan di jalan. Jodie mengklaim dia 'siap mati' tapi untungnya ada yang menolong. Dia sekarang kembali di klinik, dengan mengelola makan tiga porsi kecil sehari dan camilan.

"Para dokter telah mengatakan kepada saya tidak ada harapan pembalikan dari bypass saya, jadi saya harus melanjutkan hidupku," tutupnya.






sumber :http://www.detikhealth.com/read/2011/11/26/141118/1776229/763/ingin-langsing-dengan-operasi-lambung-malah-jadi-kurang-gizi?l991101755

Tidak ada komentar:

Posting Komentar